Pasca Kenabian, peradaban Islam berkembang pesat dan meluas ke berbagai belahan dunia, di Timur hingga mencapai Persia dan India, dan di Barat hingga mencapai Afrika Utara, Maghrib, dan Andalusia. Umat Muslim yang semula dianggap terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh umat-umat lain, menjadi umat yang maju. la dengan cepat begerak mengembangkan dunia, membangun dan membina peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan, kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Maghrib dan Andalusia (Spanyol). Negeri Maghrib menyumbangkan peradaban Islam yang fenomenal berupa kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan kota- kotanya yang kemudian bersama negeri Andalusia menjadi rujukan peradaban Barat. Tiga ilmuwan Muslim yang menonjol saat itu ialah Ibnu Rusyd (Averrous) (meninggal 1198), Ibnu Khaldun (meninggal 1406), dan Ibnu Battuta (meninggal 1369). Sementara, peradaban fisik berupa kota- kota Muslim (Madina) di negeri Maghrib mempertontonkan karya arsitektur dalam bentuknya yang mengagumkan; masing-masing bersama lingkungannya telah menciptakan struktur ruang kota yang menyatu dengan bagian kota modern yang muncul kemudian sebagai wujud perkembangan kotanya. Salah satu bangunan penting di kota Madina adalah masjid, yang tidak hanya sebagai tempat shalat berjamaah, namun ia juga menjadi tempat kajian-kajian ilmu pengetahuan baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu umum, yang dilengkapi laboratorium dan perpustakaan lengkap, bahkan kemudian ada yang berkembang menjadi sebuah universitas.
Sejarah Peradaban Kota dan Arsitektur Muslim Negeri Maghrib
BUKU NON FIKSI
Sejarah Peradaban Kota dan Arsitektur Muslim Negeri Maghrib
Rp82.000,00
Judul: Sejarah Peradaban Kota dan Arsitektur Muslim Negeri Maghrib
Penulis: Ashadi
Tahun Terbit: 2024
ISBN: –
Harga: 82.000
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Jumlah Halaman: 154
Jenis Buku: Non Fiksi
Reviews
There are no reviews yet.