Jejak Kekristenan dan Kekerabatan di Pulau Moa: Gereja Tua Patti dalam Sejarah Budaya Lokal

Jejak Kekristenan dan Kekerabatan di Pulau Moa: Gereja Tua Patti dalam Sejarah Budaya Lokal

Rp84.000,00

Judul: Jejak Kekristenan dan Kekerabatan di Pulau Moa: Gereja Tua Patti dalam Sejarah Budaya Lokal

Penulis:
Sefanya Sairiltiata, S.Pd., M.Si
Alci Mehmorliay, S.Pd

ISBN: –
Harga: 84.000
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Jumlah Halaman: 166
Jenis Buku: Non Fiksi

Category:

Gereja Tua merupakan bukti manifestasi iman kekritenan dari orang moa di Desa patti Kabupaten Maluku Barat Daya. gereja ini dibangun pada tahun 1625 oleh bangsa Belanda dan selesai pada tahun 1741. Proses pembangunan gereja ini melibatkan seluruh masyarakat di pulau Moa, tanggungan untuk pembangunan gereja ini juga dibebankan kepada masyarakat Moa yang ikut kerja. Budaya dan agama merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan antara satu sama lain. Hubungan tersebut telah mempengaruhi aktivitas manusia sehingga agama dan budaya mampu melebur menjadi satu rangkaian dan berusaha untuk saling mendominasi satu sama lain.
Gereja tua ini terdapat 12 tiang, dan 12 jendela yang disimbolisasikan dengan 12 murid Tuhan Yesus. Gereja Tua ini sekarang dibawah naungan Gereja Protestan Maluku Jemaat Patti. Kini gereja tua belum di tetapkan sebagai warisan budaya karena banyak pemugaran dalam gedung Gereja tua tersebut. Hasil pengamatan menunjukan bahwa konstruksi bangunan Gereja tua Patti pun tetap dilakukan dengan selalu menjaga unsur- unsur keaslian dari bahan-bahan pembangunan Gereja tua di Lete patti.
Gereja tua Patti merupakan sebuah warisan budaya yang diwariskan dari para leluhur orang Moa dan menjadi pengikat tali persaudaraan antara lete-lete (kampung- kampung) yang ada dipulau Moa yang dapat membentuk solidaritas masyarakat di Lete Patti.
Solidaritas menekankan pada hubungan antar individu dengan kelompok yang mendasari keterikatan hidup bersama yang didukung dengan nilai moral dan kepercayaan hidup dalam masyarakat. Gereja tua Patti telah menjadi pusat kontruksi identitas kerohanian orang Moa dan kekerabatan orang Moa atau kekerabatan Rohani penduduk pulau Moa. Gereja Tua Patti telah menjadi pusat konsolidasi keutuhan orang Moa dan pusat pengenalan budaya kekristenan orang Moa. Gereja Tua telah menjadi pusat penyebaran budaya serta solidaritas kerohanian orang Moa.
Gereja tua Patti telah mengandung posisi sentral dalam perantaraan dan pengembangan kekerabatan orang Moa secara keseluruhan. Mereka dipersatukan dalam satu rasa (Solidaritas) dalam kesatuan hidup bersaudara sebagai orang Moa dalam persekutuan di gereja tua Patti. Gereja tua Patti telah menjadi ibu yang merangkul, mengayomi, menuntun, dan menjamin ketenangan bersama. Kekerabatan dan solidaritas orang Moa itu dibangun dalam sebuah ‘Oikos’ Roh Allah yang diyakini sebagai tubuh Kristus.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Jejak Kekristenan dan Kekerabatan di Pulau Moa: Gereja Tua Patti dalam Sejarah Budaya Lokal”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top