Buku Collaborative Governance membahas secara komprehensif transformasi tata kelola publik dari model pemerintahan tradisional yang hierarkis menuju pendekatan kolaboratif yang lebih inklusif, responsif, dan adaptif. Penulis menguraikan evolusi governance, keterbatasan model konvensional, hingga lahirnya paradigma collaborative governance yang menekankan peran multi-aktor—pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan media—dalam mengatasi masalah publik yang kompleks.

Di era digital, kolaborasi semakin diperkuat oleh pemanfaatan teknologi seperti big data, AI, IoT, blockchain, hingga civic tech, yang membuka peluang transparansi, partisipasi publik, dan inovasi layanan. Buku ini tidak hanya membahas konsep, teori, dan prinsip utama, tetapi juga menyajikan studi kasus nasional maupun internasional, analisis tantangan seperti kesenjangan digital dan keamanan siber, serta strategi membangun ekosistem pendukung governance digital.

Dengan gaya sistematis dan didukung kerangka kerja praktis (misalnya model Ansell & Gash), buku ini memberikan panduan penting untuk memahami, merancang, dan mengevaluasi tata kelola kolaboratif di ruang digital. Ditujukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi administrasi publik, dan siapa pun yang peduli pada inovasi tata kelola, buku ini menjadi referensi strategis untuk membangun governance yang tangguh, etis, dan berorientasi masa depan.